Jumat, 23 Agustus 2013

Lidah


Memang lidah tak bertulang tak terbatas kata-kata…

Tinggi gunung seribu janji, lain di bibir lain di hati… ♫ ♪ ♫
Demikian cuplikan lagu yang indah merayu

Selamat pagi indah

Sesungguhnya kita manusia diberikan berkat besar oleh Tuhan dengan adanya lidah kita yang bisa berkata-kata, namun kata-kata yang keluar dari kita bisa membuat kita bahagia tetapi juga bisa menjadi jurang yang mencelakakan kita, seperti yang kita dengar bahwa apa yang masuk kedalam diri kita selalu baik, tetapi lebih berbahaya apa yang keluar dari diri atau mulut  kita.
Saya pernah mendengar khotbah AA Gym, beliau mengatakan bahwa kata-kata kita ibarat teko air, jika diisi dengan air hangat di campur teh atau kopi maka kita semua akan bisa menikmatinya, tetapi kalau isinya air kotor kita semua akan mencacinya.

Seorang sahabat menjumpai saya, dalam perbincangannya kelihatan dia sangat kecewa dalam kehidupan ini karena lebih sering mendapat hal-hal yang merugikan dia, termasuk janji2 orang yang tidak dipenuhi ditipi dan lain sebagainya, diapun melantunkan sebuah lagu
Memang lidah tak bertulang tak terbatas kata-kata… Tinggi gunung seribu janji, lain di bibir lain di hati… ♫ ♪ ♫ Demikian cuplikan lagu yang ...
 
Saya tertawa, dalam hati mungkin dia menyindir saya, karena saya pernah mengingkari janji dan berbohong, teapi dia melanjuti ceritanya panjang lebar dan saya hanya mendengarkannya saja, teman saya ini seorang Katolik dari keluarga katolik, menikah dengan seorang gadis Muslim dan dengan cara muslim, lalu beralih agama menjadi islam, perkawinan selama 3 tahun ini sudah menghasilkan seorang putri cantik, tetapi karena sesuatu dan lain hal istrinya harus ikut orang lain, dan mereka bercerai, anak semata wayang ini ikut dengan beliau.
 
Sebenarnya saya dengan Andi, sebut saja namanya belum berkenalan lama tetapi dia mencurahkan cerita ini kepada saya, dan saya merasa ada sesuatu yang bisa saya berikan kepadanya jadi saya ikut berpikir.
Anak semata wayang ini tentu menjadi suatu ikatan batin yang kuat tetapi ternyata tidak sama sekali, karena janji janji tidak pernah terpenuhi, seperti lidah memang tak bertulang.
Kini Andi ingin kembali menjadi Katolik, tetapi sedang ikut belajar agama karena sebentar lagi akan ikut Krisma di gereja Bekasi.
 
Saya tidak bisa mengetahui secara pasti, tetapi menurut saya ada suatu kesenjangan  komunikasi dalam kehidupan Andi dan saya hanya bisa bilang bahwa ini merupakan suatu dinamika kehidupan, dan Tuhan memberikan tanggung jawab supaya Andi lebih kuat.

Kita kembali kepermasalah kata-kata yang dikeluarkan oleh setiap manusia, memang berbicara sangat mudah tetapi bagi orang beriman, kita mengharapkan agar berhati-hati sebelum mengeluarkan kata-kata karena bisa menjadi senjata yang mencelakai kita sendiri, kepada seluruh karyawan saya juga anak-anak saya sering saya sampaikan agar sangat berhati-hati sebelum mengeluarkan kata-kata baik berbentuk lisan maupun tulisan karena demikian kita keluarkan kita sudah harus menerima segala resiko apa yang akan terjadi dengan apa yang kita keluarkan, dan kadang kalau sangat mencederai orang dan diri kita sendiri.

Kita bisa melihat dan mencontohi, orang orang yang baik dimana semua kata kata yang keluar dari mulutnya selalu dingin dan penuh damai, kadang kita selalu merasa kita benar kita baik kita berucap kata baik, tetapi orang yang mendengar seperti petir di telinganya seperti bentakan-bentakan dan bahkan seperti racun yang dioleskan dibibir, disini memang kita harus belajar menempatkan diri, hal yang sama bagi suami istri, keluarga dimana cara-cara berkata yang keluar perlu untuk kita jaga walau istri atau suami kita sudah menyatu sepeti satu tubuh, tapi sering saya berumpama bahwa lidah dan gigi sudah sekian lama bersama, tetapi sering saling menggigit bahkan sampai luka, hati yang bersih menghasilkan kata-kata yang bersih tetapi walau hati bersih tetapi kalau dikeluarkan tidak pada saat dan waktu yang tepat justru bisa mengotorkan dan bahkan mencelakakan.

Ada kisah saat kakak perempuan saya sedang sakit keras, seorang kawan saya  Pendeta adanya, membawa Doa tetapi dia mengharapkan agar supaya penderitaannya tidak berkepanjangan lebih baik Tuhan segera memanggilnya, atau mencabut saja nyawanya,

Doa yang sangat baik ini tidak di terima oleh keluarga dan sebagian keluarga sangat marah, karena semua berdoa mengharapkan mujizat Tuhan, keajaiban untuk kesembuhan, berjuang supaya melalui Doa agar diberikan kesembuhan, demikian juga semua tim Medis, dokter suster dan semua mengharapkan kesembuhan walaupun kakak saya itu menderita, tetapi kita semua tetap mengharapkan kesembuhan, tetapi Doa yang indah yang disampaikan kawan pendeta tersebut memicu kemarahan dan kebencian dan bahkan sangat mengotori hati keluarga, padahal maksud dan tujuannya sangat baik dan indah, sayang dikeluarkan ditempat dan saat yang kurang tepat.

Saya sendiri sering mengalamai kesulitan terutama dalam hal memberikan saran-saran atau nasihat nasihat terutama bagi anak-anak muda, dalam pertemuan singkat dengan kelompok anak muda KKMK di rumah saya beberapa pekan lalu, ada sekitar dua puluhan anak2 remaja KKMK ( Komunitas Karyawan Muda Katolik ) mereka beranjangsana kepada saya dan kami bertukar pikiran sambil saya memberikan saran-saran, saya katakan bahwa bagaimanapun juga KKMK harus mempunyai karasteristik Katolik, simbol kekatolikan menjadi dasar pemikiran utama, jadi disana keunikan dan harus memberikan manfaat kegunaan dan manfaat kebaikan bagi seluruh anggota, sehingga siapa saja menjadi anggota KKMK akan merasakan bahwa dia mendapat manfaat dan kegunaan, atau sebaliknya tiada guna, atau sia - sia, dan saya juga sampaikan bahwa dalam gerak kehidupan terutama anak muda, selain memberi dan menerima ( taking and giving ) mereka juga harus bisa mencuri (stealing) karena dengan mencuri, dalam arti positif maka perhatian akan diperolehnya, ada yang bercanda mengatakan bahwa KKMK - Kiri kanan mencari Kekasih, sungguh indah dan baik sekali,
dalam kesempatan ini saya juga mengharapkan bahwa melalui KKMK, bisa memberikan banyak sumbangan bagi perobahan dunia.

profil BBM saya pagi ini  : Kehidupan itu seperti ibarat sekelompok orang, rame-rame berjalan menuju ke sebuah pesta, mereka sudah bersuka cita sebelum sampai saatnya
apa lagi bisa saling bergandeng tangan dalam Kasih Tuhan, disini kita banyak belajar bahwa kalau semuanya dalam Kasih dan Cinta Tuhan sejelek atau seburuk apapun kata-kata yang keluar akan menjadi indah karena kedekatan dan kebaikan ada disana, tetapi jika tidak maka sebaik apapun kata-kata yang keluar dan seindah apapun akan menjadi seperti racun atau cacian.

Semoga Tuhan memberkati dan menjaga kita semua terutama dalam tutur kata

Salam dan Doa
Adharta

--

Sabtu, 10 Agustus 2013

Matematika vs Mengantri



Seorang guru di Australia pernah berkata, "Kami tidak terlalu khawatir jika anak-2 sekolah dasar kami tidak pandai Matematika. Kami jauh lebih khawatir jika mereka tidak pandai mengantri."
Sewaktu ditanya, "Mengapa dan kok bisa begitu ? Karena yang terjadi di negara kami justru sebaliknya."

Inilah jawabannya :

1. Karena kita hanya perlu melatih anak selama 3 bulan saja secara intensif untuk bisa Matematika, sementara kita perlu melatih anak hingga 12 tahun atau lebih untuk bisa mengantri, dan selalu ingat pelajaran berharga di balik proses mengantri.

2. Karena tidak semua anak kelak akan berprofesi menggunakan ilmu matematika kecuali TAMBAH, KALI, KURANG dan BAGI. Sebagian mereka anak menjadi Penari, Atlet Olimpiade, Penyanyi, Musisi, Pelukis, dsb.

3. Karena biasanya hanya sebagian kecil saja dari murid-murid dalam satu kelas yang kelak akan memilih profesi di bidang yang berhubungan dengan Matematika. Sementara SEMUA MURID DALAM SATU KELAS ini pasti akan membutuhkan Etika Moral dan Pelajaran Berharga dari mengantri di sepanjang hidup mereka kelak.

"Memang ada pelajaran berharga apa di balik MENGANTRI ?"

"Oh iya banyak sekali pelajaran berharganya :

1. Anak belajar manajemen waktu jika ingin mengantri paling depan datang lebih awal dan persiapan lebih awal.

2. Anak belajar bersabar menunggu gilirannya tiba terutama jika ia di antrian paling belakang.

3. Anak belajar menghormati hak orang lain, yang datang lebih awal dapat giliran lebih awal, dan tidak saling serobot merasa diri penting.

4. Anak belajar berdisiplin dan tidak menyerobot hak orang lain.

5. Anak belajar kreatif untuk memikirkan kegiatan apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi kebosanan saat mengantri (di Jepang biasanya orang akan membaca buku saat mengantri).

6. Anak bisa belajar bersosialisasi menyapa dan mengobrol dengan orang lain di antrian.

7. Anak belajar tabah dan sabar menjalani proses dalam mencapai tujuannya.

8. Anak belajar hukum sebab akibat, bahwa jika datang terlambat harus menerima konsekuensinya di antrian belakang.

9. Anak belajar disiplin, teratur, dan kerapihan.

10. Anak belajar memiliki RASA MALU jika ia menyerobot antrian dan hak orang lain.

11. Anak belajar bekerjasama dengan orang-2 yang ada di dekatnya jika sementara mengantri ia harus keluar antrian sebentar untuk ke kamar kecil.

12. Anak belajar jujur pada diri sendiri dan pada orang lain.

Dan mungkin masih banyak lagi pelajaran berharga lainnya. Silahkan Anda temukan sendiri sisanya.

Saya sempat tertegun mendengarkan butir-butir penjelasannya, dan baru saja menyadari hal ini saat satu ketika mengajak anak kami berkunjung ke tempat bermain anak Kids Zania di Jakarta. Apa yang dipertontonkan para orang tua pada anaknya dalam mengantri menunggu giliran sungguh memprihatinkan.

1. Ada orang tua yang memaksa anaknya untuk "menyusup" ke antrian depan dan mengambil hak anak lain yang lebih dulu mengantri dengan rapi, dan berkata, "Sudah cuek saja, pura-pura gak tau aja."

2. Ada orang tua yang memarahi anaknya dan berkata, "Dasar penakut" karena anaknya tidak mau dipaksa menyerobot antrian.

3. Ada orang tua yang menggunakan taktik dan sejuta alasan agar anaknya diperbolehkan masuk antrian depan, karena alasan masih kecil capek ngantri, rumahnya jauh harus segera pulang, dsb. Dan menggunakan taktik yang sama di lokasi antrian permainan yang berbeda.

4. Ada orang tua yang malah marah-2 karena ditegur saat anaknya menyerobot antrian, dan menyalahkan orang tua yang menegurnya.

5. Dan berbagai macam kasus lainnya yang mungkin Anda pernah alami juga.

 

Dikutip dari artikel Ayah Edi Konsultan Parenting
Adhi Setyo Tamtomo

Kamis, 11 Juli 2013

Keberuntungan


Terjemahan bebas.


Mengapa Beberapa Orang Memiliki Semua "Keberuntungan"

Profesor Richard Wiseman oleh, University of Hertfordshire


Mengapa beberapa orang mendapatkan semua keberuntungan sementara yang lain
tidak pernah mendapatkan apa yang mereka inginkan?

Seorang psikolog mengatakan ia telah menemukan jawabannya.

Sepuluh tahun yang lalu, saya mulai untuk meneliti tentang keberuntungan.
Aku ingin tahu mengapa beberapa orang selalu di tempat yang tepat pada waktu
yang tepat, sementara yang lain secara konsisten mengalami kesialan.
Saya memasang iklan di surat kabar nasional meminta orang yang merasa
secara konsisten beruntung atau tidak beruntung untuk menghubungi saya.

Ratusan pria dan wanita luar biasa sukarela untuk penelitian saya dan selama
bertahun-tahun, saya telah mewawancarai mereka, kehidupan mereka dipantau dan
setelah mereka ikut mengambil bagian dalam eksperimen.

Hasil menunjukkan bahwa meskipun orang-orang hampir tidak memiliki wawasan
tentang penyebab keberuntungan mereka, pikiran dan perilaku mereka bertanggung
jawab untuk banyak keberuntungan dan keburukan mereka.

Ambil kasus yang tampaknya peluang kesempatan. Orang-orang beruntung secara
konsisten menghadapi peluang tersebut, sedangkan orang-orang tidak beruntung
tidak menghadapinya.

Saya melakukan sebuah eksperimen sederhana untuk mengetahui apakah ini adalah
karena perbedaan dalam kemampuan mereka untuk melihat peluang tersebut.
Aku memberi orang-orang beruntung baik dan yang selalu sial, dan meminta mereka
untuk melihat melalui itu dan katakan padaku berapa banyak foto-foto berada
di dalam. Aku diam-diam menaruh pesan yang besar setengah jalan melalui surat
kabar mengatakan: "Katakan pada eksperimen Anda telah melihat ini dan
memenangkan $ 50."

Pesan ini mengambil setengah halaman dan ditulis dalam huruf yang lebih dari
dua inci tinggi. Itu tertatap lurus setiap orang di hadapan wajah mereka,
tetapi orang-orang yang kurang beruntung cenderung melewatkannya dan
orang-orang beruntung cenderung untuk memperhatikan itu.

Orang kurang beruntung umumnya lebih tegang daripada orang yang beruntung,
dan kecemasan ini mengganggu kemampuan mereka untuk melihat yang tak terduga.
Akibatnya, mereka kehilangan kesempatan karena mereka terlalu fokus pada
mencari sesuatu yang lain.
Mereka pergi ke niat pihak untuk menemukan pasangan mereka sempurna dan
begitu kehilangan kesempatan untuk membuat teman baik.
Mereka melihat melalui surat kabar bertekad untuk menemukan jenis tertentu
dari iklan lowongan kerja dan kehilangan jenis pekerjaan.

Orang beruntung yang lebih santai dan terbuka, dan karena itu melihat apa
yang ada bukan hanya apa yang mereka cari.

Penelitian saya akhirnya terungkap bahwa orang beruntung menghasilkan
keberuntungan melalui empat prinsip. Mereka terampil dalam menciptakan
dan melihat peluang kesempatan, membuat keputusan beruntung dengan
mendengarkan intuisi mereka, menciptakan self-fulfilling bernubuat
melalui harapan positif, dan mengadopsi sikap tangguh yang mengubah
nasib buruk menjadi baik.

Menjelang akhir pekerjaan, aku bertanya-tanya apakah prinsip-prinsip ini
dapat digunakan untuk menciptakan keberuntungan.
Aku bertanya pada sekelompok relawan untuk menghabiskan sebulan melakukan
latihan yang dirancang untuk membantu mereka berpikir dan berperilaku
seperti orang yang beruntung.

Hasil yang dramatis! Latihan-latihan ini membantu mereka melihat peluang
kesempatan, mendengarkan intuisi mereka, berharap untuk menjadi beruntung,
dan lebih tahan terhadap nasib buruk.
Satu bulan kemudian, para relawan kembali dan menceritakan apa yang telah
terjadi. Hasilnya dramatis: 80% orang kini lebih bahagia, lebih puas dengan
kehidupan mereka dan, mungkin yang paling penting dari semua, lebih beruntung.

Orang-orang yang beruntung telah menjadi bahkan lebih beruntung dan yang
tidak beruntung telah menjadi beruntung.

Akhirnya, saya telah menemukan "faktor keberuntungan" yang sulit dipahami,
kata profesor.


Berikut adalah empat tips Profesor Wiseman untuk menjadi beruntung:

 1) Dengarkan insting Anda - mereka biasanya benar

 2) Bersikap terbuka terhadap pengalaman baru dan melanggar rutinitas normal Anda

 3) Luangkan beberapa saat setiap hari mengingat hal-hal yang berjalan dengan baik

 4) Visualisasikan diri Anda menjadi beruntung sebelum pertemuan penting atau
    panggilan via telepon.


Semoga hari ini merupakan Keberuntungan dan kita bekerja untuk itu. 

"Yang paling bahagia orang di dunia bukanlah mereka yang tidak memiliki masalah,
tetapi mereka yang belajar untuk hidup dengan hal-hal yang kurang sempurna.

Mereka adalah Pemikir POSITIF."


------------------------------------------

Senin, 01 April 2013

The Great philosophy

Terjemahan bebas.

Filosofi besar!

Kita tidak pernah mendapatkan apa yang kita inginkan,
Kita tidak pernah menginginkan apa yang kita dapatkan,
Kita tidak pernah memiliki apa yang kita sukai,
Kita tidak pernah menyenangi apa yang kita miliki.
Tetapi kita tetap hidup & mencintai.
Itulah hidup.

Teman jang terbaik ,
Adalah dimana Anda dapat duduk di teras dan bermain ayunan,
Tanpa mengucapkan sepatah kata pun,
Dan kemudian pergi berjalan dan merasakan itu
adalah percakapan terbaik yang pernah Anda miliki.

Memang benar kita tidak tahu bahwa
apa yang kita miliki sampai itu hilang,
Tetapi benar
juga bahwa kita tidak tahu
apa yang telah hilang dari kita sampai itu ada.

Memberikan seseorang semua cintamu tidak pernah menjadi
jaminan bahwa mereka akan mencintai Anda kembali!
Jangan mengharapkan balasan cinta;
Hanya tunggulah untuk itu agar tumbuh dalam hati mereka,
Tetapi jika tidak, berbahagialah karena cinta tumbuh di hatimu.

Dibutuhkan hanya satu menit untuk dapat naksir seseorang,
Satu jam untuk menyukai seseorang,
Dan satu hari untuk mencintai seseorang,
Tapi itu butuh seumur hidup untuk melupakan seseorang.

Jangan pergi untuk melihat, mereka bisa menipu.
Jangan pergi mencari kekayaan, itu bisa menghilang.
Pergi mencari seseorang yang dapat membuat Anda tersenyum,
Karena yang dibutuhkan hanya senyum untuk
membuat hari yang gelap menjadi cerah.
Carilah sesuatu yang membuat hatimu tersenyum!

Semoga Anda memiliki
Cukup kebahagiaan untuk membuat Anda manis,
Percobaan yang cukup untuk membuat Anda kuat,
Kesedihan yang cukup untuk membuat Anda manusia,
Dan cukup harapan untuk membuat Anda bahagia.

Selalu menempatkan diri dalam sepatu orang lain '.
Jika Anda merasa bahwa itu menyakitkan kamu,
mungkin itu menyakitkan orang lain, juga.

Kebahagiaan seseorang
Tidak perlu memiliki yang terbaik dari segala sesuatu;
Mereka hanya membuat sebagian besar dari segala sesuatu
yang datang dalam hidup mereka.
Kebahagiaan tersedia bagi
Mereka yang menangis,
Mereka yang terluka,
Mereka yang telah mencari,
Dan orang-orang yang telah mencoba,
Karena hanya mereka itulah yang menghargai pentingnya
orang lain yang telah menyentuh kehidupan mereka.

Ketika Anda lahir, anda menangis
Dan semua orang di sekitar Anda tersenyum.
Jalani kehidupan Anda sehingga ketika Anda meninggal,
Kamulah orang yang tersenyum
dan semua orang di sekitar Anda menangis.

Silakan kirim pesan ini
Untuk orang-orang yang berarti bagi Anda,
Bagi mereka yang telah menyentuh hidup Anda 
dalam satu atau lain cara,
Untuk orang-orang yang membuat Anda tersenyum ketika
anda benar-benar membutuhkannya,
Untuk orang-orang yang membuat Anda melihat sisi terang,
Ketika Anda benar-benar galau,
Bagi mereka yang Anda ingin mereka tahu
bahwa Anda menghargai persahabatan mereka.

Dan jika Anda tidak melakukannya, jangan khawatir,
Tidak ada hal buruk akan terjadi pada diri Anda,
Anda hanya akan kehilangan kesempatan untuk
mencerahkan kehidupan seseorang dengan pesan ini ...


--------------------------------




Sabtu, 30 Maret 2013

The Power of Words


Teman-teman terkasih,

Buku yg berisi laporan riset Dr. Masaru Emoto sudah diterjemahkan
dalam bahasa Indonesia, mungkin ada di Gramedia.

Karena 72 % badan kita terdiri dari air, saya percaya bahwa pelantunan doa,
kidung suci, dll akan mempengaruhi dan mengubah sel2 tubuh kita secara positif.


The Power of Words Over Water


Can water be affected by our words?
Dr. Masaru Emoto, a Japanese scientist, believes so. And he has proof.

Dr. Emoto took water droplets, exposed them
to various words, music, and environments,
and froze them for three hours.
He then examined the crystal formations under
a dark field microscope.
And he took photographs.
The results were totally mind-blowing.






Here’s a photo of ordinary water without any prayer spoken over it.
The molecular structure is in disarray.


The photo below is water after the prayer was said.
It’s simply breathtaking. (I now have a great respect for praying
before meals! More on this later.)


Dr. Emoto also exposed water to Heavy Metal music. Here’s how it looks like.
Looks sad if you ask me.


Here’s water exposed to classical music and folk dance music..
Looks much better, right?


Next, Dr. Emoto stuck a piece of paper with these words:
“You make me sick. I will kill you.”
Here’s how the frozen water droplets looks like under the microscope…


Below is how water looked like with the words “Love” over it.
The difference is amazing.


This is Polluted water…


This is water from Lourdes , France . Utterly beautiful, right?



Wait A Minute — Aren’t You Made Up Of Water?
Yes! 72% of your body is made up of water.
Imagine how your words affect your own body.
When you say, “I’m a failure,” or “I’m hopeless,”
or “I won’t get well,” imagine how these words weaken your health.

Make a choice to say the best words out there.
Say often, “I’m wonderful,” and “I’m beautiful,”
and “I’m God’s child,” and “God has a great plan for my life!”


It’s not only water.
Dr. Emoto also experimented with cooked rice.
He placed one cup of cooked rice in two airtight jars.
On one jar, he wrote, “I love you,” and on the other, “You fool.”
Everyday for 30 days, Dr. Emoto would say these words to each jar of rice.
After 30 days, the “I love you” rice was still white.
But the “You fool” rice was so rotten, it was black.
How can you explain this?


Just as a side note:
When I was a child, my mother taught me to pray before meals.
Now I realize it wasn’t just a nice thing to do.
When I pray over my meal, I know a material transformation
takes place in the molecular level of the food that I pray for.
Dethrone the lies in your mind.

Say, “I’m beautiful.”
Say, “I’m a wonderful person.”
Say, “I have a great future.”
Say " I’m strong. I’m blessed.”

Use your words to create your desired reality.

Jumat, 22 Maret 2013

Kamis, 31 Januari 2013

2 Batu Bata


Setelah Jemaat kami membeli tanah untuk Gereja kami + pastori (tempat tinggal Pendeta) di tahun 1963, kami kehabisan uang ; belum ada bangunan diatas tanah, gubuk pun tidak.
Pada minggu-minggu pertama, kami (saya sebagai calon Pendeta dan rekan Pendeta) tidur diatas pintu tua yang dibeli dengan harga murah dari tukang loak, kami menumpukkan batu bata disetiap sudutnya untuk meninggikan posisinya dari atas tanah sebagai alas tidur tanpa kasur. 
 
Untuk Pendeta, ia mendapat pintu yang terbaik, yang rata, pintu untuk saya bergelombang dengan lubang ditengahnya tempat pegangan pintu.
Saya senang karena pegangan pintunya sudah dicopot, tapi itu meninggalkan sebuah lubang di tengah-tengah pintu.
Namun sejujurnya, angin dingin masuk melalui lubang tersebut, saya tidak dapat tidur beberapa malam itu.
Gereja kami hanyalah gereja kecil di daerah terpencil, kami tidak bisa membayar tukang , bahan bangunan sudah cukup mahal bagi kami.
Jadi saya belajar untuk bertukang, bagaimana menyiapkan fondasi, membuat tembok dari batu bata dan membangun atap.
Saya dulunya adalah guru SMU sewaktu masih umat awam, tidak terbiasa kerja kasar.
Setelah beberapa tahun, saya sudah cukup mahir untuk bertukang ; tapi saat saya memulainya, pekerjaan itu dirasakan sangat sulit.
Kelihatannya sangat mudah untuk menembok dengan batu bata, seonggok semen dibawah, ketok sini ketok sana.
Sewaktu saya mencoba untuk melakukannya, saya ketok satu sisi untuk meratakannya, sisi yang lainnya jadi menaik, lalu saya ketok sisi tersebut, batu batanya tidak lagi lurus ; setelah saya ratakan kembali, sisi yang pertama kembali menjadi terlalu tinggi, wah…..ternyata tidaklah mudah…….
Walaupun pekerjaan itu sulit bagi saya, namun saya berupaya untuk memastikan bahwa setiap batu bata terpasang dengan sempurna, tidak perduli berapa lamanya saya bekerja.
Akhirnya saya menyelesaikan suatu bagian tembok yang pertama dan saya berdiri didepannya untuk mengaguminya.
Saat itulah saya menyadari, ada dua buah batu bata yang pemasangannya kurang baik.
Semua batu bata terpasang sempurna dengan lurus, tapi yang dua itu terpasang miring, kelihatannya  sangat jelek dan merusak pemandangan keseluruhan tembok.
Namun saat itu, semuanya sudah mengeras, tidak bisa lagi mencabut dua batu bata tersebut ; maka saya bertanya kepada Pendeta Gereja, apakah saya bisa merobohkan saja dinding tersebut dan memulainya dari awal lagi, kalau perlu meledakkannya,  karena saya telah membuat kesalahan dan itu sangat mengecewakan ; namun Pendeta Gereja berkata itu tidak perlu, biarkan saja………

Sewaktu saya mengajak beberapa Jemaat yang pertama-tama untuk melihat-lihat pembangunan gereja, saya selalu berusaha mencoba menghindarkan mereka untuk melihat tembok yang satu itu, karena saya tidak suka orang melihat kejelekannya.
Pada suatu hari, sekitar tiga atau empat bulan setelah saya membuat tembok tersebut, saya mengantarkan seorang pengunjung ; dan katanya, "Tembok yang indah", katanya dengan santai.
"Pak, saya menjawab dengan kaget ;
"Tidakkah anda melihat dua batu bata yang pemasangannya tidak baik dan itu merusak keseluruhan bentuk dari tembok itu ?"
Apa yang dikatakannya kemudian, mengubah sudut pandang saya secara keseluruhan mengenai tembok itu ; mengenai diri saya dan mengenai berbagai aspek lainnya tentang kehidupan.
Dia berkata ;
"Ya, saya bisa melihat dua buah batu bata miring itu ; tapi saya juga melihat 998 batu bata lainnya yang terpasang dengan sempurna disini."
Saya tersadar, untuk pertama kalinya dalam tiga bulan ini, saya bisa melihat batu bata yang lain, selain dua batu bata tersebut ; suatu rangkaian batu bata yang terpasang dengan baik dan sempurna.
Sebelumnya……, mata saya hanya terfokus pada dua kesalahan tadi, saya menjadi buta terhadap hal-hal lainnya, itulah sebabnya mengapa saya tidak tahan melihat tembok itu, itulah sebabnya mengapa saya ingin menghancurkannya.
Sekarang saya dapat melihat bata bata lain yang terpasang dengan sangat baik.
Buktinya, seorang pengunjung mengatakan bahwa tembok itu sangat indah.
Dan tembok itu masih disana sampai sekarang, setelah 20 tahun kemudian………
Tapi saya sudah lupa dimana tepatnya dua buah batu bata yang terpasang miring itu, saya benar-benar tidak dapat melihatnya lagi.

Beberapa orang mengakhiri hubungan kasih mereka atau bahkan bercerai karena apa yang mereka lihat pada pasangannya hanyalah dua buah batu bata yang jelek.

Berapa banyak orang yang menjadi depresi bahkan melakukan bunuh diri, karena apa yang bisa mereka lihat pada dirinya hanyalah dua buah batu bata yang jelek.

Sebenarnya ada banyak, banyak sekali batu bata yang terpasang dengan sempurna, tapi seringkali kita tidak bisa melihatnya.
Setiap kali kita memandang, kita hanya terfokus pada kesalahan, hanya kesalahan yang terlihat dan kita merasa hanya kesalahan yang ada, maka kita ingin untuk merobohkannya bahkan menghancurkannya.

Dan kadang, sangatlah menyedihkan ; kita benar-benar menghancurkan tembok yang indah tersebut.
Kita semua memiliki dua buah batu bata yang jelek, tapi batu bata yang terpasang sempurna di diri kita jauh lebih banyak lagi……..
 
“Mengucap syukurlah dalam segala hal ; karena apa yang Tuhan beri itu semuanya baik“

Good morning ; have a blessed day…… !
 

Kamis, 24 Januari 2013

Dalai Lama



Terjemahan bebas:


Dalai Lama ketika ditanya apakah yang membuatnya
paling heran tentang manusia.

Seorang Laki2.

Dia mengorbankan kesehatannya untuk mencari uang.
Lalu mengorbankan uangnya untuk mendapatkan
kembali kesehatannya.

Lalu dia begitu tertarik akan masa depan sehingga
tidak menikmati kehidupan nya saat ini; akibatnya
dia tidak hidup pada keadaan saat ini ataupun
pada keadaan masa depan; dia hidup seakan-akan
tidak pernah akan mati, kemudian mati tanpa benar2
merasakan kehidupan.


Semoga bermanfat

Sabtu, 19 Januari 2013

Pasutri Luar Biasa Sean & Jung Hye Young


Awal Januari 2013 TV KBS (Korea) dalam acara "Win Win" (English subtitle) menampilkan bintang tamu pasutri muda Sean dan aktris Jung Hye Young yang telah 12 thn menikah dan dikarunia 4 orang anak (yang bungsu 2.5 thn).

Berikut ini beberapa catatan penting dari acara "talk show" tsb. 

1. Pada saat pertama kali Sean berjumpa dengan Hye Young,
    ia langsung "jatuh cinta pada pandangan pertama" dan merasakan bahwa Hye Young adalah
    calon pasangan hidupnya. Saat itu Sean adalah penyanyi grup band yang sedang
    mempersiapkan peluncuran album ke 3 nya dan Hye Young belum menjadi aktris. 
    Awalnya Hye Young tidak menyukai Sean yang merupakan selebriti yang umumnya menjadi
    sorotan media, tetapi Sean berkomitmen melepaskan profesinya sebagai penyanyi grup band
    agar dapat mempersunting Hye Young. Sungguh suatu keputusan yang tak mudah dilakukan
    bagi seorang selebriti yang karirnya sedang menanjak.

2. Sekarang ini Sean menjalankan bisnis "Toserba Online" dan menjadi Motivator untuk perusahaan,
    sedangkan Hye Young adalah bintang iklan, sinetron dan film (segera beredar).

3. Pasutri Sean & Hye Young menjadi orang tua asuh untuk 800 anak yatim piatu (100 di
    Korsel, 500 di Korut dan 200 di dunia). Sean punya arsip data untuk setiap anak asuhnya.
    Pasutri ini juga donatur untuk biaya operasi anak2 cacad. Hasil honor Hye Young sebagai
    bintang iklan di sumbangkan untuk anak2 yg kurang beruntung (meski awalnya Hye Young 
    sempat ragu atas ide Sean tsb). Sean pernah ikut lomba triathlon sepanjang 5102 m),
    untuk setiap meter dia mendapat 10$ dari para sponsor dan seluruh hasilnya disumbangkan
    untuk anak2 yang kurang beruntung.
    Pasutri ini tidak pernah membuat pesta ulang tahun perkawinan atau anak2 mereka, dana
    untuk keperluan tsb. juga disumbangkan a/n Hye Young atau a/n anak2 mereka.
    Dan Sean mengajak ke 2 anaknya yg paling besar ke RS untuk melihat pasca operasi
    anak2 yang mereka sumbangkan a/n anak mereka. 

4. Saat ini Sean punya proyek untuk menghimpun dana untuk mendirikan RS khusus
    untuk anak2 cacad (Pertama di Korea bila terwujud), ia menghimbau para selebriti
    dan relasi lainnya untuk menyisihkan sebagian dari penghasilan mereka
    setiap bulan dan mentransfernya ke rek. proyek tsb.

5. Pasutri Sean & Hye Young sekeluarga tinggal di rumah yang mereka sewa, bukan
    milik pribadi, ketika ditanya apakah tidak ada keinginan untuk punya rumah pribadi,
    Hye Young menjawab awalnya memang ada dan dia coba menghitung berapa besar
    uang yang perlu disisihkan per bulan untuk bisa membayar uang mukanya. Tetapi setelah
    pulang dari Filipina untuk menyerahkan bantuan bagi 7 orang anak serta melihat kondisi 
    tempat tinggal anak2 tsb, mereka mengambil keputusan untuk tetap tinggal dirumah yang
    mereka sewa saat ini dan mengalihkan uang yang telah mereka sisihkan menjadi
    sumbangan untuk anak2 yang membutuhkannya.

6. Ketika ditanya apakah selama mereka menikah sering ada pertengkaran antara Hye Young
    dan Sean? Hye Young menjawab tidak pernah ada sepanjang usia perkawinan mereka,
    dia tidak tega untuk berkata kasar atau marah2 kepada Sean bila tak sepaham, demikian
    pula dengan Sean. Padahal pribadi keduanya sangat berbeda, Hye Young lebih menyukai 
    masakan Korea sedangkan Sean lebih menyukai masakan Eropa, Hye Young punya tempo
    "fast" (buru2) sedangkan Sean punya tempo "slow".

7. Ketika ditanyakan apakah prinsip / kiat2 hidup dari Sean, Sean mengatakan bahwa ia
    sekeluarga sangat bahagia selama ini dan ingin membagi kebahagian ini kepada anak2
    yang kurang beruntung.
    Dia berusaha berpikir bahwa "hari ini adalah hari terakhir dari kehidupanya" dia berusaha
    mencintai Hye Young dan anak2 nya lebih baik lagi daripada kemarin dan berusaha
    menyelesaikan hal2 terbaik yang dapat diselesaikan hari ini dari sisa hidupnya yang terakhir.

8. Ke 3 pembawa acara mengatakan mereka kehabisan kata2 dan meminta Hye Young
    memberikan kata2 penutup kepada Sean dihadapan seluruh pemirsa.
    Kata2 penutup Hye Young adalah sbb.: "Sayangku, aku sangat berterima kasih dan bahagia,
    aku yang dulunya serupa sebuah batu cadas (rock) telah kau rubah menjadi sebuah
    intan (diamond), aku sangat mencintaimu".

Semoga sekilas catatan tersebut diatas bermanfaat bagi kita semua.

More better today than yesterday

WE SERVE

Agus G.