Kamis, 28 Juli 2016

Homili Sri Paus



MENJADi MANUSIA YANG BAHAGIA

Alihbahasa oleh Rm. Ignatius Ismartono, SJ

"Engkau mungkin memiliki kekurangan, merasa gelisah dan kadangkala hidup tak tenteram, namun jangan lupa hidupmu adalah sebuah proyek terbesar di dunia ini. Hanya engkau yg sanggup menjaga agar tidak merosot. Ada banyak org membutuhkanmu, mengagumimu dan mencintaimu.

Aku ingin mengingatkanmu bahwa menjadi bahagia bukan berarti memiliki langit tanpa badai, atau jalan tanpa musibah, atau bekerja tanpa merasa letih, ataupun hubungan tanpa kekecewaan.
Menjadi bahagia adalah mencari kekuatan utk memaafkan, mencari harapan dlm perjuangan, mencari rasa aman di saat ketakutan, mencari kasih di saat perselisihan.

Menjadi bahagia bukan hanya menyimpan senyum, tetapi juga mengolah kesedihan.
Bukan hanya mengenang kejayaan, melainkan juga belajar dari kegagalan.
Bukan hanya bergembira karena menerima tepuk tangan meriah, tetapi juga bergembira meskipun tak ternama.

Menjadi bahagia adalah mengakui bhw hidup ini berharga, meskipun banyak tantangan, salah paham dan saat-saat krisis.
Menjadi bahagia bukanlah sebuah takdir, yg tak terelakkan, melainkan sebuah kemenangan bagi mereka yg mampu menyongsongnya dgn menjadi diri sendiri.

Menjadi bahagia berarti berhenti memandang diri sebagai korban dr berbagai masalah, melainkan menjadi pelaku dalam sejarah itu sendiri.
Bukan hanya menyeberangi padang gurun yg berada diluar diri kita, tapi lebih dr pada itu, mampu mencari mata air dlm kekeringan batin kita.

Menjadi bahagia adalah mengucap syukur setiap pagi atas mukjizat kehidupan.
Menjadi bahagia bkn merasa takut atas perasaan kita. Melainkan bagaimana membawa diri kita. Utk menanggungnya dgn berani ketika diri kita ditolak.
Utk memiliki rasa mantab ketika dikritik, meskipun kritik itu tidak adil.
Dgn mencium anak2, merawat orang tua, menciptakan saat2 indah bersama sahabat2, meskipun mereka pernah menyakiti kita.

Menjadi bahagia berarti membiarkan hidup anak yg bebas, bahagia dan sederhana yg ada dlm diri kita; memiliki kedewasaan utk mengaku "Saya Salah", & memiliki keberanian utk berkata "Maafkan Saya"...
Memiliki kepekaan utk mengutarakan "Aku membutuhkan kamu" ; memiliki kemampuan utk berkata "Aku....
Dgn demikian hidupmu menjadi sebuah taman yg penuh dengan kesempatan utk menjadi bahagia.
Di musim semi-mu, jadilah pecinta keriangan. Di musim dingin-mu, jadilah seorang sahabat kebijaksanaan.

Dan ketika engkau melakukan kesalahan, mulailah lagi dari awal. Dgn demikian engkau akan lebih bersemangat dlm menjalankan kehidupan.
Dan engkau akan mengerti bhw kebahagiaan bkn berarti memiliki kehidupan yg sempurna, melainkan menggunakan airmata utk menyirami toleransi, menggunakan kehilangan utk lebih memantabkan kesabaran, kegagalan utk mengukir ketenangan hati, penderitaan utk dijadikan landasaan kenikmatan, kesulitan utk membuka jendela kecerdasan.

Jgn menyerah... Jgn berhenti mengasihi orang2 yg engkau cintai..... Jgn menyerah utk menjadi bahagia karena kehidupan adalah sebuah pertunjukan yg menakjubkan.
Dan engkau adalah seorang manusia yg luarbiasa!"

- Paus Fransiskus - 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar